Keyasa.com – Kabar terkait dugaan pemotongan Dana Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu kembali mencuat.
Setelah beberapa tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas mengeluhkan jika setiap pencairan Dana BOK itu akan disetor ke Oknum yang bekerja di instansi Dinas Kesehatan tersebut.
Salah seorang pegawai Puskesmas mengatakan, jika dana Bantuan Operasional Kesehatan di setiap pencairan pasti akan dilakukan pemotongan sebesar 10 Persen, tanpa memberikan penjelasan kalau potongan itu dipergunan untuk apa.
“Pemotongan itu dilakukan ketika uang telah masuk kepada pihak bendahara puskesmas, saat itu uang telah dilakukan pemotongan,” kata dia, Rabu 12 Juli 2023.
Pemotongan tersebut lanjut dia telah terjadi kepada semua puskesmas dan yang menyetorkan potongan 10 persen itu melalui Bendahara di setiap Puskesmas tersebut. Justru hal ini terus berlangsung sehingga dapat dikatakan terindikasi korupsi.
“Dirasa ini sudah terjadi indikasi adanya tindak pidana korupsi sebagaimana kasus sebelumnya,” ujar dia.
Dia berharap kedepannya pihak terkait Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ataupun Aparatur Penegak Hukum (APH) dapat mengusut dugaan pemotongan Dana BOK yang diketahui merupakan Anggaran bersumber dari Pusat dan peruntukannya juga sangat jelas.
Sementara, diikutip dari berbagai sumber, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah tersebut terkenal dengan aset kekayaan yang berlimpah bahkan melebihi harta kekayaan pejabat sekelas Sekertaris Daerah. (***)