
Keyasa.com – Program ketahanan pangan Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma di tahun 2022 lalu terkesan terbengkalai lantaran program prioritas dari Kementrian Desa tersebut tidak berkelanjutan.
Sumber media ini mengatakan, bahwa ketahanan pangan itu merupakan program unggulan dari kementerian Desa sehingga sudah masuk dalam RPJM Nasional yang mengharuskan setiap Dana Desa (DD) sebesar 20%, digunakan sebagai program ketahanan pangan. Namun disayangkan khususnya di Desa Talang Tinggi program ketahanan berbentuk kolam lele pada di tahun 2022 lalu sekarang terkesan terbengkalai karena tidak berkelanjutan.
“Harusnya Pemdes Talang Tinggi bisa melanjutkan program itu, bukan dibuat terbengkalai saat ini. Terkesan mubazir buang Anggaran,” Kata dia yang merupakan salah satu anggota kelompok kolam lele ketahanan pangan di tahun 2022 lalu, Selasa (16/5/23).
Lanjutnya, Ketahanan pangan sendiri bersumber dari 20% persen Dana Desa (DD) Talang Tinggi. Dengan total anggaran sekitar Rp 135 juta, dan terdapat 24 kelompok yang melakukan pengelolahan ikan lele tersebut.
“Pemerintah Desa membuat kebijakan yang tidak masuk akal lantaran menganjurkan setiap kelompok melakukan pengolahan kolam lele itu secara mandiri, sedangkan tahun 2022 lalu, saja banyak gagal panen,” Ujarnya.
Memang sebanyak Rp 135 Juta itu tidak hanya untuk pembelian ikan sambung dia tetapi di Anggraan itu juga terdapat program kegiatan pelatihan, pembelian pakan ikan hingga pembuatan spanduk.
“Sangatlah disayangkan tahun 2023 ini ketahanan pangan di Desa Talang Tinggi beralih ke penyaluran bebek atau itik sehingga kolam ikan jadi terlantar,” Tutur dia
Sementara, saat ini status kolam sendiri tidak di isi lagi oleh kelompok dan dibiarkan kosong sehingga kondisinya jadi sarang bintik-bintik nyamuk. (****)